Kepik Sawah, Kafe Nuansa Jadul Di Jogja

Kepik Sawah, Photo by Perjalananday

Pas buat nongkrong sore-sore. Ini tempat yang saya datangi kemarin. Konsepnya sangat unik. Nama tempatnya Kepik Sawah. Kepik itu semacam serangga mungil yang ada di sawah. Berwarna merah bintik-bintik hitam di punggungnya. Tetapi ada juga yang berwarna kuning dan orange yang corak di punggungnya juga beragam tidak hanya titik-titik.

Awalnya saya pikir tempat ini menyediakan menu kepik atau ladybug. Tapi masak iyah hewan seperti kepik bisa di makan. Tentunya tidak. Kepik Sawah adalah coffe shop yang menyuguhkan view sawah.


Kepik Sawah, Photo by Perjalananday
   
Bangunannya meyerupai rumah joglo pada umumnya, terbuat dari kayu dan sangat sederhana. Tapi yang berbeda adalah suasana di dalamnya seperti berada  di sebuah pameran barang-barang zaman dulu. Poster-poster film tahun 90 an terpajang di sudut ruangan. Di pojok sebelah kiri jalan masuk terdapat rak khusus komik atau cerita bergambar zaman dulu dan berbagai koleksi botol-botol minuman era 70 an.

Tempatnya tidak terlalu luas. Ada spot outdornya yang menyuguhkan view sawah. Terdapat juga beberapa gazebo yang menyerupai pondok petani. Suasana disini sangat tenang mungkin juga karena tempatnya agak masuk ke dalam. Sehingga tidak terusik oleh keramaian lalu lintas.


Kepik Sawah, Photo by Perjalananday

Menu yang disuguhkanpun menu-menu rumahan seperti ayam rempah, bebek goreng, bebek bakar, pisang goreng, tempe goreng, tahu goreng. Ada minuman tradisional juga seperti bir pletok, kunir asem, beras kencur, wedang uwuh dan bajigur. Soft drink lokal juga tersedia, ada sarsaparilla dan limun leci. Kaum milenial mungkin tahu minuman yang mereknya limun. Sebelum sprite, fanta, coca-cola lahir limun inilah minuman andalan saat lebaran waktu kecil dulu. 

Harga makanan disini juga tidak terlalu mahal mulai dari 13 ribuan. Menu best seller disini garang asemnya. Banyak yang bilang menu satu ini sangat enak. Saya sendiri belum mencobanya karena tidak suka ayam. Kalau favorit saya dan suami adalah pisang gorengnya. Rasanya persis seperti pisang goreng buatan nenek di kampung.


Kepik Sawah, Photo by Perjalananday

Ohya, ada satu menu lagi yang rasanya lumayan enak dan lumayan mengobati kerinduan pada durian. Meski judulnya caffe shop tapi disini juga ada es krim durian. Kemasannya dalam bentuk cup. Terpajang di samping rak komik, tinggal ambil sendiri kalau mau. Harga satu cupnya 20 ribu. Ukurannya kurang lebih ice walls kecil yang biasa ditemui di super market. Menurut waitersnya es krim ini bahannya terbuat dari durian medan asli.

Alamat tempat ini bisa dicari di google maps. Sangat mudah ditemukan. Sekitar 500 meter dari jalan besar. Meski agak masuk ke dalam tetapi jalannya sangat bagus dan mulus yang di sepanjang jalannya hamparan sawah.

Oke. Itu dulu yah. Semoga bermanfaat.

Related Posts

Rajaklana Resto Ala Bali di Jogja
Baca selengkapnya